Hai, kamu! Iya,
kamu.
Ini teruntuk
kamu, pria dari masa depan yang aku tunggu kedatangannya.
Ada yang
mengganggu dalam benakku. Sudah hampir bertahun-tahun aku memimpikan sosok pria
yang sama. Aku penasaran. Apakah itu kamu? Pria berkemeja abu-abu dan memiliki
senyum manis yang selalu datang ke mimpiku sewaktu-waktu?
Aku mau tahu,
apakah itu kamu, pria yang selalu menghiburku dengan pelukan di dalam mimpiku?
Aku butuh untuk
tahu, apakah itu kamu, pria yang memanggilku 'sayang' sambil menggendong
seorang balita perempuan lucu di zoo park?
Apakah pria
berkaos oblong putih yang sering ku lihat dalam mimpi terlelap di sampingku itu
benar-benar kamu?
Apakah pria yang
wajahnya ku lihat samar-samar dalam mimpiku itu kamu?
Kalau iya, tolong,
tunjukan rupamu secara jelas sekali saja dari berkali-kali kamu mampir ke
mimpiku agar aku tahu bagaimana kamu sebenarnya.
Karena aku butuh
untuk tahu kamu.
Untuk sekedar
meyakinkan bahwa kamu memang nyata meski sekarang harus lewat mimpi dulu.
Hai, kamu..itu
benar-benar kamu kan?
Kamu yang
nantinya akan datang di saat yang tepat dan akan menghabiskan sisa waktu
denganku kan?
Kamu yang
nantinya akan menjadi Ayah dari anak-anakku.
Kamu yang nanti
akan jadi satu-satunya pria yang ku percayakan untuk menjadi pemimpin dalam
keluarga.
Kamu yang nanti
tiap malam mengecup keningku sebelum kita pergi tidur.
Itu...kamu kan?
Kamu yang datang
ke mimpiku untuk membuatku terus berjuang demi masa depan kita.
Ya kan?
Apa pun
jawabanmu. Aku menolak jawaban tidak. Aku memilih untuk percaya bahwa itu kamu.
Kamu yang masih dalam perjalanan untuk menemui aku.
Hai, kamu...
Terima kasih.
Untuk datang ke dalam mimpi sekali-kali dan membuatku percaya lagi bahwa
setelah hari sepi yang ku lewati tanpamu ini akan tergantikan dengan
bahagia...kelak. Di masa depan. Ketika porosmu dan porosku bertemu di titik
yang sempurna.
Hai, kamu yang
tak mau menunjukan rupamu secara utuh dalam mimpi...tulisan ini untukmu. Semoga
kamu juga tak berhenti percaya bahwa Tuhan tak akan pernah mengecewakan kita
dan Ia kini sedang merangkai cerita terbaik, termanis, terindah untuk aku dan
kamu bertemu. Segera.
Jadi, sayangku,
jangan menyerah dengan kehidupanmu sekarang tanpa aku, ya!
Mimpi itu bisa
jadi nyata. Selama kamu berusaha dan yakin. Lagipula, aku mendoakanmu dari
sini, sayangku. Selalu dan tanpa ragu. Agar kita bisa bahagia di masa depan
nanti.
Sekali lagi
terima kasih dan sampai bertemu ya, masa depanku.
*peluk dari masa
depan*
Dari,
Aku. Masa depanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar