Ketika waktu berputar
dan hari berganti menawarkan kebahagiaan yang terlihat semu bagi kesedihanku,
aku bisa apa selain diam menyaksikan semua itu berlalu?
Ketika semua mimpi
yang terasa begitu dekat menjadi nyata tak kunjung ku sentuh setiap pagi dengan
jemari, aku bisa apa selain merasa kecewa?
Ketika bayangan
tentangmu berjalan menjauh pelan-pelan dari hidupku untuk meraih bahagia
bersamanya, aku bisa apa selain merasa sesak?
Dan ketika suara hati
ini berbisik lirih untuk menikmati sedih tanpa berpura-pura bahagia di depan
kalian, aku bisa apa?
Katakan padaku kalau
kamu memiliki ide lain yang lebih bagus dari itu semua.
Apa?
Katakan padaku.
Ah, iya.
Aku lupa, kamu bahkan
tidak tahu kalau aku terluka.
Lantas, kalau kamu
bahkan tidak tahu, aku harus apa?
Mereka bisa saja
bilang padaku untuk mengikhlaskannya, HAH, coba saja sendiri!
Rasanya berjuang
bertahun-tahun untuk mempertahankan sesuatu bernama cinta dan akhirnya di
khianati. Di tinggal pergi. Di suruh meratapi sendiri. Coba saja. Sakit bahkan tidak bisa mewakili seluruh rasa yang
bercampur dalam dada.
Dari hari setelah kamu
pergi sampai sekarang, aku hanya bisa belajar menerima bahwa kamu sudah tidak di sini lagi.
Aku hanya bisa terus
melangkah meski kerikil-kerikil di jalan yang ku pilih melukai telapak kakiku.
Aku hanya bisa
tersenyum hambar ketika banyak cinta lain datang untuk sekedar bertukar sapa
atau bahkan ingin menyembuhkan.
Aku hanya bisa
menikmati kesakitan itu sendiri di balik senyumku.
Setidaknya, aku
berusaha. Untuk bahagia tanpa kamu selama bertahun-tahun ini.
Tapi aku bisa apa,
ketika kamu datang menawarkan mimpi yang sudah ku simpan dalam kotak terlarang
tepat setelah aku yakin aku jatuh cinta dengan dia yang lain?
Aku bisa apa selain
terombang ambing dalam bimbang ketika kamu kembali?
Entah bagaimana kamu
tahu kalau kamu dan rasa itu selalu ada di hatiku seperti senja.
Tapi dia juga selalu
ada menghiasi senjaku selama kamu pergi.
Pertanyaannya adalah :
Kemana saja kamu dulu ketika aku masih sendiri?
Atau beginikah caramu
mencintaiku? Pergi tapi tidak benar-benar pergi.
Kamu curang.
Kamu biarkan aku
tersiksa bertahun-tahun dan kini kembali ketika aku yakin bisa bahagia tanpa
kamu.
Aku harus apa
sekarang?
Kalau ternyata
kembalimu ini adalah hal yang aku tunggu dan jatuh cinta padanya adalah hal
yang tidak bisa aku tolak.
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................demi..........................................................Tuhan..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................aku..................................................................bisa............................................................................................................................apa?..............................................................................................................................
Somebody,
please do me a favor.
Sungguh aku butuh
untuk tahu apa yang harus aku lakukan. Karena kini aku tidak bisa apa-apa
melainkan bahagia berada dalam pelukan masa lalu dan tak bisa melepaskan
indahnya masa depan yang telah kucoba jalani dengan dia yang lain.
Call
me stupid or whatever. You never walk in my shoes. You don’t even know how hard
being the only one who try to understand that love is unfair.
But
still, I need your hands. Please, help.
I
really am dying.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar