Jumat, 25 Oktober 2013

Tetes Rasa yang Turun di Bulan Oktober


Hujan di bulan Oktober
Sangat fasih membawa hilang harap ke dalam rinainya
Dengan sempurna mempasung langkah yang sudah diniatkan dari Mei lalu
Perlahan dan tenang;
Haluan berpindah ke dalam riak kesedihan
Terombang lalu terambing dalam kata-kata yang tak pernah terlintas di otak kanan;
Pisah. Belah. Sudah; hampa!

Apakah semudah ini?
Berhenti dari apa yang tak pernah ingin terhenti
Terhenti oleh apa yang tidak diketahui asalnya
Asal yang tidak diketahui bagaimana mulanya
Mula yang tidak diketahui kapan waktunya
Waktu yang tidak diketahui mengapa tak bisa kembali
Dan kembali yang tidak pernah menjadi mungkin karena semua sudah berhenti

Ataukah mati rasa seluruh inderaku sekarang ini?
Ataukah memang sebenarnya rasa itu tidak pernah ada di dalam sini?
Ataukah di dalam sini belum bisa menerima akhir?
Kukemukakan pada langit yang menggantungkan senja sebagai pasangannya
Tak juga ada jawaban dari segala tanya tentang rasa yang tiba-tiba menghilang

Perih dan lirih.
Hanya itu yang ku tahu seiring tetes air hujan di bulan Oktober membasahi bumiku

Aku pun ikut luruh dalam derasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar