Selasa, 22 Februari 2011

Kepadamu dengan Penuh Ketulusan

Kepadamu ayah dengan penuh ketulusan

ayah, lihat dan tataplah anakmu dari kejauhan
bila memang jarak tak mungkin kita sebrangi untuk sekedar bertatap muka
dapatkah kau rasakan betapa berat hidupku tanpamu?
Mampukah kau bayangkan betapa hancurnya hariku tanpamu?

Ayah, tataplah aku meski matamu sudah rabun di makan usia
gunakan mata hatimu jika memang aku tak terlihat di hadapanmu
mampukah kau bendung seluruh perasaan kecewa ini, ayah?

Ayah, dengar derap langkah kakiku berlari menggapai mimpiku
jika memang mata hatimu tak mampu menangkap adaku
tak juakah kau mengerti semua ini ku persembahkan untukmu?

Dan jika kau putuskan jawabannya adalah 'tidak'
aku sungguh tak akan memaksamu mencobanya sekali lagi
karena memang mungkin aku hanyalah bagian masa lalumu
dan kenyataan itu sangat menyakitkan untukku

ayah jika memang kau putuskan untuk menghapus aku dari hidupmu
aku rela ayah
aku rela, jika itu dapat membuat kau bahagia seutuhnya
tinggalkan saja aku disini

aku tak akan mendendam
karena aku ada karena kau, ayah
di tubuhku mengalir darahmu

ayah dengarlah lewat angin malam ini,
doa ku
senyum ku
semangat ku
sayang ku
mimpi ku
nyanyian ku
tak akan berubah jadi jemu untukmu

semua akan sama seperti pertama kau dengar tangisanku
kau lihat tubuh mungilku
kau saksikan aku berkata 'ayah' padamu
kau lihat langkah pertamaku
semua akan sama meski tak sehangat dulu
namun aku pastikan diriku tak kan berubah

meski hidupmu bukan hidupku lagi
meski kau lebih memilih mereka daripada aku
aku tetap anakmu, ayah
yang tak pernah putus berdoa
suatu saat kita akan bahagia dalam satu pelukan
dan tak akan ada lagi rasa saling menyalahkan

kupastikan semuanya kepadamu ayah dengan penuh ketulusan
karena aku sangat menyayangi dan menghormatimu sebagai ayah

ku tutup dengan doa, semoga kita selalu dalam rahmatNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar